- Home >
- Stargate Project Paranormal Intelijen Amerika
Posted by : Celvin
13/10/2014
Stargate Project Paranormal Intelijen Amerika
- Pada awalnya, penelitian tentang kemampuan psikis kurang dikembangkan
oleh negara - negara saingan Amerika. Uni Sovyet misalnya, sebenarnya
mereka telah memiliki badan penelitian khusus untuk ini. Namun, karena
hasilnya yang sering tidak akurat, Uni Sovyet akhirnya jarang
mengembangkan teknik ini lagi. Melalui CIA, Amerika kemudian tertarik
untuk mengembangkan teknik ini sebagai bagian dari teknik intelijen
mereka. Setelah proyek disetujui dan didanai, mereka akhirnya mencoba
untuk mengembangkan proyek ini.
Proyek Rahasia Stargate
Proyek ini adalah proyek rahasia pemerintah Amerika Serikat yang
dijalankan oleh CIA, bekerja sama dengan badan intelijen dan militer
lainnya seperti NSA (National Security Agency) dan angkatan darat.
Proyek ini mulai aktif sekitar tahun 1970an hingga ditutup pada tanggal
30 Juni 1995.
Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).
Walaupun kedengarannya mengada-ngada, namun penggunaan teknik Remote Viewing misalnya, telah dipakai oleh intelijen Amerika pada beberapa black operation di masa lampau. Salah satu tokoh yang dikenal ahli dalam penggunaan teknik ini adalah Ingo Swann, yang di kemudian hari menjadi otak dari Stargate. Ingo Swann juga adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah Remote Viewing.
Tentu saja, CIA tidak sekedar hanya tertarik menyelidiki fenomena ini. Mereka juga menyelidiki kemungkinan penggunaannya di dalam dunia intelijen. Dalam proyek ini, para peneliti mengembangkan satu set protokol yang dimaksudkan untuk membuat pengalaman-pengalaman paranormal seperti remote viewing menjadi lebih scientific. Mereka juga secara aktif berusaha menemukan metode yang bisa meminimalisir ketidakakuratannya.
Proyek ini dianggap sebagai usaha terakhir dalam komunitas intelijen Amerika dan para "viewers" ini hanya akan diberi tugas jika semua usaha lain telah dicoba dan gagal. Pada masa jayanya, proyek ini memiliki laboratorium penelitian hingga 14 unit di seluruh Amerika dan paling tidak ada 22 remote viewers yang bekerja untuk menyediakan data intelijen. Ketika proyek ini ditutup pada tahun 1995, paling tidak masih ada tiga orang remote viewer yang masih aktif di CIA.
Remote Viewing dan Intelijen
Ketika tugas diberikan, seorang viewer akan masuk ke sebuah ruangan bersama seorang pemandu. Di ruangan ini viewer akan memproyeksikan pikirannya sambil berusaha tetap menjaga kesadarannya. Sang pemandu kemudian akan menunjukkan sebuah lokasi atau kordinat sebuah wilayah di peta, lalu meminta viewer untuk mulai memproyeksikan pikirannya. Kemudian pemandu akan menanyakan apa yang dilihatnya. Sang viewer kemudian membuat catatan dan sketsa untuk menggambarkan impresi yang didapatkannya.
Salah satu aspek penting dalam teknik ini adalah, sang viewer tidak boleh memberikan penilaiannya sendiri atas impresi yang didapat. Jika ini diabaikan, maka impresi yang dihasilkan akan menjadi tidak akurat. tidak selesai sampai disitu, Jika viewer telah mendapatkan beberapa informasi, maka Informasi ini masih harus diverifikasi oleh pihak lain untuk menemukan penafsiran yang cukup tepat. Walaupun informasi yang didapat para viewer tidak selalu berguna, namun, para viewer di proyek Stargate terbukti pernah menghasilkan beberapa informasi intelijen yang cukup luar biasa.
Proyek Rahasia Stargate
Tujuan proyek ini adalah untuk menyelidiki fenomena paranormal seperti remote viewing (kemampuan mendapatkan informasi tertentu dari jarak jauh tanpa harus berada di lokasi), Precognition (meramalkan suatu peristiwa yang akan terjadi di masa datang) dan Telekinesis (memindahkan sebuah objek tanpa menyentuhnya).
Walaupun kedengarannya mengada-ngada, namun penggunaan teknik Remote Viewing misalnya, telah dipakai oleh intelijen Amerika pada beberapa black operation di masa lampau. Salah satu tokoh yang dikenal ahli dalam penggunaan teknik ini adalah Ingo Swann, yang di kemudian hari menjadi otak dari Stargate. Ingo Swann juga adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah Remote Viewing.
Tentu saja, CIA tidak sekedar hanya tertarik menyelidiki fenomena ini. Mereka juga menyelidiki kemungkinan penggunaannya di dalam dunia intelijen. Dalam proyek ini, para peneliti mengembangkan satu set protokol yang dimaksudkan untuk membuat pengalaman-pengalaman paranormal seperti remote viewing menjadi lebih scientific. Mereka juga secara aktif berusaha menemukan metode yang bisa meminimalisir ketidakakuratannya.
Proyek ini dianggap sebagai usaha terakhir dalam komunitas intelijen Amerika dan para "viewers" ini hanya akan diberi tugas jika semua usaha lain telah dicoba dan gagal. Pada masa jayanya, proyek ini memiliki laboratorium penelitian hingga 14 unit di seluruh Amerika dan paling tidak ada 22 remote viewers yang bekerja untuk menyediakan data intelijen. Ketika proyek ini ditutup pada tahun 1995, paling tidak masih ada tiga orang remote viewer yang masih aktif di CIA.
Remote Viewing dan Intelijen
Ketika tugas diberikan, seorang viewer akan masuk ke sebuah ruangan bersama seorang pemandu. Di ruangan ini viewer akan memproyeksikan pikirannya sambil berusaha tetap menjaga kesadarannya. Sang pemandu kemudian akan menunjukkan sebuah lokasi atau kordinat sebuah wilayah di peta, lalu meminta viewer untuk mulai memproyeksikan pikirannya. Kemudian pemandu akan menanyakan apa yang dilihatnya. Sang viewer kemudian membuat catatan dan sketsa untuk menggambarkan impresi yang didapatkannya.
Salah satu aspek penting dalam teknik ini adalah, sang viewer tidak boleh memberikan penilaiannya sendiri atas impresi yang didapat. Jika ini diabaikan, maka impresi yang dihasilkan akan menjadi tidak akurat. tidak selesai sampai disitu, Jika viewer telah mendapatkan beberapa informasi, maka Informasi ini masih harus diverifikasi oleh pihak lain untuk menemukan penafsiran yang cukup tepat. Walaupun informasi yang didapat para viewer tidak selalu berguna, namun, para viewer di proyek Stargate terbukti pernah menghasilkan beberapa informasi intelijen yang cukup luar biasa.
Tokoh - Tokoh Dalam Stargate Project
Berikut adalah tokoh - tokoh penting dalam Stagate Project, tanpa mereka, proyek ini hanyalah sebuah proyek biasa. Mereka adalah orang - orang yang terpilih karena kemampuan khususnya, inilah mereka :
Berikut adalah tokoh - tokoh penting dalam Stagate Project, tanpa mereka, proyek ini hanyalah sebuah proyek biasa. Mereka adalah orang - orang yang terpilih karena kemampuan khususnya, inilah mereka :
Major General Albert Stubblebine
Merupakan tokoh sentral dalam Stargate Project. Sebenarnya, dia bukan seorang remote viewer, namun benar - benar yakin akan kemampuan psikis dalam intelijen. Dia mengharuskan komandan - komandan batalyonnya untuk membengkokkan sendok hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. GE Albert juga belajar untuk mengembangkan kemampuan psikis, bahkan pernah mencoba untuk berjalan menembus tembok, namun gagal. GE Albert adalah orang yang bertanggung jawab dalam United States Army Intelligence and Security Command (INSCOM), sebuah badan intelijen dan pusat komando militer AS selama Stargate Project berjalan.
Merupakan tokoh sentral dalam Stargate Project. Sebenarnya, dia bukan seorang remote viewer, namun benar - benar yakin akan kemampuan psikis dalam intelijen. Dia mengharuskan komandan - komandan batalyonnya untuk membengkokkan sendok hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. GE Albert juga belajar untuk mengembangkan kemampuan psikis, bahkan pernah mencoba untuk berjalan menembus tembok, namun gagal. GE Albert adalah orang yang bertanggung jawab dalam United States Army Intelligence and Security Command (INSCOM), sebuah badan intelijen dan pusat komando militer AS selama Stargate Project berjalan.
Ingo Swann
Pada awalnya, kemampuan Ingo Swann diuji oleh American Society for Physical Research dibawah pimpinan Dr. Karlis Osis. Ia yang pertama kali menggunakan istilah remote viewing. Ingo Swann juga mengembangklan teknik clairvoyance yang disebut " Coordinate Remote Viewing " (CRV), suatu teknik remote viewing yang menggunakan koordinat sebagai kuncinya. Bisa dibilang, Ingo Swann merupakan viewer pertama dan menjadi salah satu orang yang turut mengembangkan Stargate Project.
Keith Harary
Keith Harary adalah salah satu remote viewer yang direkrut ke dalam proyek Stargate. Pada tahun 1979, terjadi krisis penyanderaan warga Amerika di Iran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Iran Contra. Keith diminta untuk menyelidiki situasi di Iran dengan remote Viewing. Kemudian, Keith mulai memproyeksikan pikirannya.
Dari penglihatannya, Ia berhasil mengetahui kalau salah satu warga Amerika yang disandera di Iran "mengalami Nausea (Perasaan selalu ingin muntah) dengan satu sisi tubuhnya terluka/rusak" dan sandera itu "akan dibawa pulang dengan pesawat terbang beberapa hari kemudian".
Informasi ini cukup akurat. Seorang sandera yang bernama Richard Queen ternyata mengidap lemah otot, mata rabun, kordinasi tubuh yang kacau balau, vertigo dan multiple sclerosis yang mempengaruhi saraf di satu sisi tubuhnya. Akibatnya, Queen dilepas oleh para penyandera di Iran dan presiden Jimmy Carter mengirim sebuah pesawat untuk membawanya pulang.
Joseph McMoneagle
Lain lagi kisah Joseph McMoneagle, juga seorang Viewer. Pada tahun 1979, ketika perang dingin masih berlangsung antara Rusia dan Amerika, ia berhasil mengetahui informasi mengenai jadwal peluncuran kapal selam Rusia terbaru.
Ia mengatakan kalau kapal selam itu akan diluncurkan empat bulan setelah prediksinya, yaitu sekitar bulan Januari 1980. Foto satelit yang didapatkan oleh intelijen Amerika menunjukkan akurasi prediksi ini. Di antara rekan-rekannya di Stargate, McMoneagle memang dikenal mampu memprediksi sebuah peristiwa beberapa bulan sebelum terjadi. Jadi, kemampuan yang dimilikinya lebih kearah precognitive dibanding remote viewing.
Kemampuan ini didapatkannya ketika ia mengalami Near Death Experience (pengalaman hampir mati) di tahun 1970an. Setelah itu, ia mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman paranormal yang membuatnya direkrut ke dalam proyek Stargate.
Patrick Price
Pada tahun 1973, Patrick diberikan sebuah kordinat di wilayah Rusia dan diminta mendeskripsikan impresi yang didapatkannya mengenai wilayah tersebut. Hasilnya, para petinggi militer terkejut karena ia mendeskripsikan adanya sebuah fasilitas militer super rahasia di tempat itu.
Patrick yang tidak memiliki latar belakang militer atau intelijen bahkan mampu menyediakan daftar nama proyek yang berhubungan dengan aktifitas yang sedang berlangsung, termasuk proyek yang sangat sensitif dan rahasia. Ia bahkan bisa menyebut nama kode untuk fasilitas itu, tata letaknya dan nama orang-orang yang terlibat dalam proyek rahasia itu secara akurat.
Salah seorang petinggi CIA pernah mendeskripsikan Patrick dengan kalimat "He was extraordinarily accurate, unbelievably accurate". Sekarang kalian tahu mengapa Uni Sovyet bisa runtuh dan takluk dengan Amerika Serikat. Sayangnya Patrick meninggal pada tanggal 14 Juli 1975 sebelum sempat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi.
Paul H Smith
Pada tanggal 17 Mei 1987, Iran meluncurkan sebuah rudal yang kemudian menghancurkan kapal fregat Stark milik Amerika Serikat. Peristiwa ini mengejutkan dunia, namun tidak bagi mereka yang terlibat di Stargate karena tiga hari sebelumnya, salah seorang viewer bernama Paul H Smith telah memprediksinya.
Dalam bukunya yang berjudul "Reading the Enemy's Mind: Inside Star Gate: America's Psychic Espionage Program", Smith mengatakan kalau ada rekannya di Stargate yang bahkan bisa membengkokkan sendok dengan pikirannya. Mengenai ditutupnya proyek Stargate, Smith menyalahkan birokrat di pemerintahan Amerika yang skeptis dan takut untuk mengambil risiko.
Lyn Buchanan
Lyn Buchanan adalah seorang sersan yang direkrut ke dalam proyek Stargate. Namun ia bukan seorang remote viewer. Lyn Buchanan adalah seorang ahli telekinesis. Selain itu ia juga seorang ahli komputer. Dua kemampuan ini cukup untuk menarik perhatian petinggi militer yang segera merekrutnya ke dalam proyek Stargate.
Frederick "Skip" Atwater
Seorang petugas INSCOM yang menjabat sebagai perwira operasi militer dari tahun 1978 sampai ia pensiun di tahun 1987. Ia bertugas sebagai pelaksana operasi - operasi rahasia Stargate Project sekaligus menjadi seorang viewer.
Seorang petugas INSCOM yang menjabat sebagai perwira operasi militer dari tahun 1978 sampai ia pensiun di tahun 1987. Ia bertugas sebagai pelaksana operasi - operasi rahasia Stargate Project sekaligus menjadi seorang viewer.
Mel Riley
Mel Riley adalah seorang sersan yang pensiun pada tahun 1991. Ia direkrut dalam Stargate karena kemampuannya menggambarkan apa yang ada dibawah sebuah objek dalam foto udara. Jadi, ia bisa mengetahui siapa saja atau objek apa yang ada di dalam sebuah bangunan. Namun, akhirnya ia tersingkir dalam Stargate karena CRV hanya melatih beberapa Viewer saja.
Ed Dames
Dames adalah salah satu dari 5 orang yang dilatih oleh Ingo Swann dalam Stargate. Namun, Dames tidak dilatih untuk pengembangan RV-nya, melainkan ia dilatih untuk memantau dan menganalisis penglihatan dari Fred Atwater.
David Morehouse
Awalnya, David bergabung dalam Defense Intelligence Agency sebagai remote viewer. Ia sempat bergabung dengan Stargate hinga ditutup pada tahun 1995. Setelah mengundurkan diri, ia menulis buku Psychic Warrior, dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Morehouse Productions yang telah melatih kurang lebih 15.000 orang dalam teknik Remote Viewing.
Mel Riley adalah seorang sersan yang pensiun pada tahun 1991. Ia direkrut dalam Stargate karena kemampuannya menggambarkan apa yang ada dibawah sebuah objek dalam foto udara. Jadi, ia bisa mengetahui siapa saja atau objek apa yang ada di dalam sebuah bangunan. Namun, akhirnya ia tersingkir dalam Stargate karena CRV hanya melatih beberapa Viewer saja.
Ed Dames
Dames adalah salah satu dari 5 orang yang dilatih oleh Ingo Swann dalam Stargate. Namun, Dames tidak dilatih untuk pengembangan RV-nya, melainkan ia dilatih untuk memantau dan menganalisis penglihatan dari Fred Atwater.
David Morehouse
Awalnya, David bergabung dalam Defense Intelligence Agency sebagai remote viewer. Ia sempat bergabung dengan Stargate hinga ditutup pada tahun 1995. Setelah mengundurkan diri, ia menulis buku Psychic Warrior, dan mendirikan sebuah perusahaan bernama Morehouse Productions yang telah melatih kurang lebih 15.000 orang dalam teknik Remote Viewing.
They are still watching
Pada tahun 1995, CIA melihat bahwa proyek ini tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap intelijen. Jadi, mereka memutuskan untuk menutup proyek senilai 20 juta dolar ini untuk selamanya, walaupun banyak yang percaya kalau mereka masih menjalankannya secara diam-diam.
Setelah ditutup secara resmi, para veteran stargate yang masih hidup mulai terbuka mengenai subyek remote viewing kepada publik Amerika. Salah seorang Viewer bernama David Morehouse misalnya, mendirikan sebuah perusahaan yang khusus melayani pelatihan remote viewing untuk pengembangan diri manusia.
Paul H Smith kemudian mendirikan RVIS, juga perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan remote viewing. Ia juga kepala dari IRVA (International Remote Viewing Associations), sebuah organisasi yang terdiri dari para veteran Stargate dan paranormal swasta generasi terbaru.
Lyn Buchanan, sang ahli telekinesis, bersama dengan Mel Riley, remote viewer Stargate, mendirikan PSI (Problems Solutions Innovations) yang juga menyediakan jasa Remote Viewing. Jadi, berhati-hatilah, karena kalian tidak tahu siapa yang sedang mengintip.
Semoga semua pertanyaan dan keingintahuan anda tentang Stargate Project yang merupakan tim Paranormal intelejen Amerika ini menjawab rasa penasaran anda. Semoga membantu.
Source : Sorsow.blogspot.com